Jeda Sejenak dari Studi, Mahasiswa Ikom UNESA Jelajahi Putrajaya Saat Studi di Malaysia

Ikom.fisipol.unesa.ac.id., Malaysia – Semester 4-ku di Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Surabaya kuhabiskan untuk meniti ilmu dan impianku dengan mengikuti program International Credit Transfer di INTI International University, Malaysia. Dengan durasi program selama, aku tidak hanya belajar di kampus yang modern, tetapi juga menjelajahi berbagai tempat menakjubkan di negeri jiran ini.
Salah satu pengalaman paling berkesan adalah ketika aku dan sepuluh teman memutuskan untuk menghabiskan satu hari penuh di Putrajaya, kota federal yang memukau dengan arsitektur megah dan taman-taman hijau nan luas. Kota Putrajaya ini sangat besar, dengan arsitektural yang sangat tertata dan dibagi ke masing-masing wilayah. Banyak sekali destinasi yang wajib dikunjungi di Malaysia, dan beberapa destinasi tersebut terletak di Putrajaya.
Pagi itu, kami memulai perjalanan dengan menaiki kereta
cepat KLIA Transit dari stasiun terdekat dari kota kami, yaitu
kota Nilai, Negeri Sembilan. KLIA Transit memiliki beberapa perhentian,
salah satunya pemberhentian di Putrajaya. Suasana di dalam kereta cukup
nyaman, dan perjalanan yang hanya memakan waktu sekitar 10 menit dari
stasiun Salak Tinggi membuat kami semakin bersemangat.
Dari jendela, pemandangan perkotaan Malaysia yang rapi dan
hijau terlihat jelas, memberikan kesan pertama yang memikat tentang
Putrajaya. Sesampainya di Putrajaya, kami melanjutkan perjalanan kami
menuju destinasi pertama, yaitu Masjid Putra, dengan menggunakan bis
RapidKL. Transportasi umum di Putrajaya termasuk sudah cukup
terintegrasi, sehingga aksesnya sangat mudah karena transportasi tersebut tepat
waktu.
Destinasi pertama kami adalah Masjid Putra, salah satu ikon
utama Putrajaya. Begitu tiba, kami langsung terpukau dengan kemegahan
bangunannya yang didominasi warna merah muda dan kubah besar yang
menjulang. Arsitekturnya yang memadukan gaya tradisional Melayu dan Islam
modern benar-benar memanjakan mata.
Kami sempat masuk ke dalam masjid, merasakan
ketenangan yang luar biasa di tengah kemegahannya. Beberapa dari kami
juga tak melewatkan kesempatan untuk berfoto di pelataran masjid dengan latar
danau yang memantulkan bayangan bangunan indah ini. Masjid Putra tidak
hanya indah di arsitektur luarnya saja, namun di bagian dalamnya, banyak
sekali detail dan aksen yang sangat indah.
Jika kalian berminat untuk mendatangi Masjid Putra,
jangan lupa untuk berpakaian yang sopan ya teman-teman!
Setelah puas menikmati Masjid Putra, hari sudah menunjukkan
cukup sore. Akhirnya, kami melanjutkan perjalanan ke Taman Botani
Putrajaya. Taman ini sangat luas, dipenuhi dengan pepohonan rindang,
kolam air mancur, dan danau buatan yang airnya jernih kebiruan.
Kami
menyusuri jalan setapak sambil menikmati udara segar dan pemandangan yang
menenangkan. Salah satu spot favorit kami adalah jembatan kayu di
tengah taman, tempat kami bisa melihat pemandangan danau dan langit yang
biru bersih. Tak jauh dari Taman Botani, terdapat Moroccan Pavilion,
sebuah bangunan kecil bergaya Maroko yang menjadi salah satu tempat
favorit pengunjung untuk berfoto.
Desainnya yang unik dengan ornamen khas Timur Tengah
dan warna-warna earthy membuatnya terlihat sangat eksotis. Kami
menghabiskan waktu yang cukup lama disini untuk berfoto, karena setiap
sudut di Moroccan Pavilion ini sangatlah cantik dan sangat disayangkan
apabila tidak mengambil gambar disana.
Pada kedatangan kami di Putrajaya, kebetulan sedang bulan
Ramadhan, sehingga kami menyempatkan diri untuk mampir ke Bazar Ramadhan
Putrajaya. Suasananya sangat ramai dan meriah, dengan puluhan gerai
menjajakan berbagai hidangan khas Malaysia. Kami mencoba chocolate
cake yang saat itu sedang viral di Malaysia, nasi campur, dan membelI
minum kopi dengan whipped cream yang lezat.
Harga makanan di Bazar Ramadhan ini berkisar sekitar
10-15RM, yakni sekitar 40-50 ribu rupiah. Tak hanya makanan, bazar ini
juga menjual baju kurung dan aksesoris cantik untuk persiapan Hari
Raya. Beberapa dari kami bahkan membeli baju kurung dan hijab khas
Malaysia karena desainnya yang cantik.
Setelah seharian berkeliling, tak terasa hari sudah sangat
malam. kami memutuskan pulang menggunakan KLIA Transit, dengan
pilihan jadwal kereta paling akhir. Rasa lelah terasa begitu berat, tapi
semua terbayar dengan pengalaman seru yang kami dapatkan hari itu.
Dalam perjalanan pulang, kami masih terus membahas betapa Putrajaya adalah kota yang sempurna untuk menikmati perpaduan modernitas, budaya, dan keindahan alam. Bagi kalian yang punya kesempatan untuk berkunjung ke Malaysia, jangan lewatkan untuk menjelajahi Putrajaya, kota yang memadukan keindahan, budaya, dan ketenangan dalam satu paket sempurna!
Penulis: Malva Nafisha Daltafika (Ilmu Komunikasi, 2023)
Editor: Yasmin Dian Ramadaniya, 2025
***
Laboratorium
Ilmu Komunikasi UNESA