Mengupas Model Komunikasi Lasswell: Komunikator, Pesan, Media, Komunikan, dan Efek

ikom.fish.unesa.ac.id―Pernahkah kamu merasa kurang tertarik terhadap suatu produk, namun tiba-tiba menjadi berminat untuk membeli produk tersebut? Atau pernahkah kamu mengubah pandangan kamu ketika mempertimbangkan untuk memilih partai politik tertentu saat menjelang pemilu? Kedua efek perubahan perilaku ini menggambarkan salah satu model komunikasi yang paling populer, yaitu Model Komunikasi Lasswell. Tapi, apa sebenarnya model komunikasi Lasswell?
Seperti namanya, Model Komunikasi Lasswell pertama kali diungkapkan oleh ilmuwan bernama Harold Lasswell pada tahun 1948. Model komunikasi tersebut menjadi salah satu model komunikasi tertua dan paling berpengaruh di dunia ilmu komunikasi hingga saat ini. Hasil pemikiran Lasswell ini seringkali digunakan untuk menggambarkan konteks dalam komunikasi massa yang bersifat satu arah, layaknya koran, majalah, radio, televisi, dan lain sebagainya. Laswell mengatakan bahwa cara terbaik dalam menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan: Who Says, What In, Which Channel, To Whom, dan With What Effect.
Berdasarkan ungkapan Lasswell tersebut, diperoleh jawaban yang kemudian menjadi unsur-unsur penting dalam proses komunikasi yang saling berkaitan, yaitu Komunikator (Who Says), Pesan (What In), Media (Which Channel), Komunikan (To Whom), dan Efek (With What Effect). Untuk memahaminya lebih dalam, mari kita kupas penjelasan masing-masing unsur tersebut:
1. Komunikator (Who Says)
Ppihak yang berinisiatif memulai komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu. Komunikator ini dapat merujuk pada individu, kelompok, organisasi, perusahaan, atau mungkin suatu negara. Dalam mencapai tujuannya, pihak komunikator harus mampu mengubah pikirannya ke dalam bentuk simbol verbal atau non-verbal yang ideal untuk dapat diterima oleh komunikan. Peristiwa ini dikenal sebagai proses encoding.
2. Pesan (What In)
Apa yang hendak dikomunikasikan oleh komunikator kepada komunikan. Dalam definisinya, pesan berarti sekumpulan simbol, baik verbal atau non-verbal yang mengandung nilai atau makna. Simbol yang paling utama digunakan dalam penyampaian pesan adalah simbol verbal karena lebih memungkinkan kemudahan untuk saling berbagi pikiran dengan pihak lain. Simbol verbal biasanya berupa bahasa, ucapan, ataupun tulisan. Namun, penggunaan simbol non-verbal juga tidak kalah penting, simbol non-verbal dapat dilakukan melalui gerakan tubuh, gambar, lukisan, dan lain sebagainya.
3. Media (Which Channel)
Saluran yang digunakan komunikator untuk menyalurkan pesan kepada komunikan, baik secara langsung (tatap muka) ataupun tidak langsung (media cetak atau elektronik). Jenis Pesan verbal atau non-verbal yang ingin disampaikan sangat berpengaruh dengan bentuk media yang akan digunakan. Selain itu, pemilihan media juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya situasi, kondisi, tujuan yang ingin dicapai, dan target komunikan yang ingin dijangkau.
4. Komunikan (To Whom)
Target penerima pesan yang diinginkan oleh komunikator. Komunikan juga dapat merujuk kepada individu, kelompok, organisasi, perusahaan, hingga negara. Dalam proses penerimaan pesan, pihak komunikan memaknai simbol verbal atau non-verbal yang disampaikan oleh komunikator menjadi suatu makna atau gagasan tertentu yang mereka pahami. Proses tersebut disebut juga dengan proses decoding.
5. Efek (With What Effect)
Dampak yang terjadi setelah pesan diterima oleh komunikan. Bentuk efek yang ditimbulkan dalam proses komunikasi dapat berupa perubahan perilaku, perubahan keyakinan, penambahan pengetahuan, dan lain sebagainya.
Intinya, model komunikasi Lasswell memandang komunikasi sebagai upaya persuasi karena dalam setiap komunikasi pasti memiliki keinginan untuk mempengaruhi pihak penerima pesan atau komunikan. Model ini juga meyakini bahwa setiap proses komunikasi dinilai menghasilkan efek, baik itu efek positif atau negatif yang ditentukan oleh bentuk dan cara penyampaian pesannya.
Referensi:
Mulyana, D. (2017). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar/Deddy Mulyana.
***
Author: Juang Perwira (PR Apprentice)
Editor: astr, 2024
Cover: Rafi (PR Apprentice)
Laboratorium Ilmu Komunikasi UNESA