Strategi Pemasaran dan Keberhasilan Gojek dalam Persaingan Pasar yang Ketat

ikom.fish.unesa.ac.id―Gojek, sebuah layanan transportasi yang tidak disangka sangat sering digunakan oleh masyarakat luas dalam menunjang kegiatan sehari-hari, terutama dalam hal mobilisasi dari suatu tempat ke tempat lainnya. Tapi ternyata Gojek tidak hanya soal mobilisasi saja, melainkan lebih dari itu. Jika kalian sadar, ketika kita sedang membutuhkan layanan atau jasa yang instan setidaknya pernah terlintas kalimat di pikiran, “Kalau pakai Gojek apa bisa, ya?”.
Ternyata, sesering itu kita terhubung dengan platform hijau satu ini. PT Gojek Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi yang memiliki sebuah platform multi-layanan on-demand dan grup teknologi pembayaran digital yang berbasis di Jakarta. Perusahaan yang memiliki slogan "An Ojek for Every Need" ini didirikan oleh Nadiem Makarim, Kevin Aluwi, dan Michaelangelo Moran pada tahun 2009 sebagai sarana penghubung antara konsumen dengan layanan jasa ojek yang ditawarkan. PT Gojek Indonesia meluncurkan aplikasinya pada tahun 2015 dengan hanya menawarkan empat layanan, yaitu: GoRide, GoSend, GoShop, dan GoFood.
Pada tahun 2024, Gojek telah berkembang pesat dengan menyediakan lebih dari 20 jenis layanan yang bergerak di berbagai bidang, seperti transportasi dan logistik, makanan dan belanja, pembayaran, kebutuhan sehari-hari, bisnis, serta berita dan hiburan. Sejak awal didirikan, Gojek menunjukkan berbagai inovasi untuk menunjukkan eksistensinya dalam persaingan pasar yang ketat. Pada kesempatan ini, mari kita kupas tuntas apa saja kunci keberhasilan Gojek dalam menghadapi persaingan pasar yang ketat.
1. Pelopor Layanan Ojek Online
2. Diversifikasi Layanan
3. Kemudahan Pemesanan dan Pembayaran
4. Basis Pengemudi yang Luas
Gojek memiliki lebih dari 200 ribu pengemudi yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Basis pengemudi yang luas ini memungkinkan Gojek untuk memberikan layanan yang cepat dan efisien kepada pelanggannya karena dengan tersebarnya pengemudi yang luas menjadikan konsumen tidak perlu khawatir lagi jika akan kesulitan mendapatkan driver meskipun tidak berada pada kota besar.
5. Kualitas Layanan yang Konsisten
Gojek mengutamakan kualitas pelayanan dengan memberikan pelatihan kepada pengemudi, memberikan bonus, menyediakan santunan kesehatan serta asuransi kecelakaan pada mitra pengemudi. Langkah-langkah ini mendukung para pengemudi agar dapat memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dan merasa didukung oleh perusahaan akan layanan yang telah diberikan.
6. Penetapan Harga yang Kompetitif
Harga jasa yang ditawarkan oleh Gojek masih terjangkau dan bersaing dengan kompetitor lain, sehingga mampu menarik berbagai segmen konsumen. Dengan harga yang terjangkau, layanan Gojek dapat digunakan oleh karyawan yang membutuhkan transportasi harian yang efisien dan hemat biaya. Selain itu, mahasiswa juga dapat memanfaatkan layanan ini untuk keperluan sehari-hari seperti pergi ke kampus, memesan makanan, atau berbelanja kebutuhan lainnya. Kebijakan harga yang kompetitif ini membuat Gojek menjadi pilihan utama bagi banyak orang yang mencari layanan transportasi dan kebutuhan lainnya dengan kualitas baik namun tetap ramah di kantong.
7. Strategi Pemasaran yang Efektif
Gojek memanfaatkan situasi yang tengah terjadi dengan membuat produk atau layanan sesuai kebutuhan dan permintaan dari konsumen, meningkatkan pelayanan fitur yang ada pada platform, dan menyesuaikan desain platform sesuai dengan karakteristik pengguna. Pendistribusian Gojek meliputi lebih dari 167 kota yang ada di Indonesia dengan platform yang dengan mudah menghubungkan antara pelanggan maupun mitra secara online maupun offline. Promosi yang dilakukan oleh Gojek juga dilakukan secara masif melalui iklan di berbagai platform media sosial. Selain itu, Gojek juga aktif membuat konten yang menjadi tren di kalangan masyarakat untuk menaikkan engagement dan mendorong kenaikan penggunaan jasa Gojek. Selain itu, Gojek juga memiliki website dengan alamat situs www.gojek.com/en-id yang berisi tentang berbagai informasi mengenai Gojek yang sangat membantu para konsumen untuk lebih mengetahui seluk beluk dari Gojek ataupun mengetahui kegiatan-kegiatan yang ditawarkan oleh, misalnya seperti pada Gojek Careers yang memberikan informasi terkait lowongan posisi kerja yang ada pada perusahaan Gojek.
8. Manajemen Risiko dan Kepuasan Pelanggan
Gojek mempunyai sistem pengawasan ketat untuk pengemudinya, salah satunya adalah dengan memberikan sanksi bagi pengemudi yang melanggar aturan dan menerapkan sistem mediasi saat mengatasi masalah antara pengemudi dengan manajemen. Gojek juga menerapkan Root Cause Analysis (RCA) dalam menganalisis dan mengevaluasi kegagalan yang telah terjadi sebelumnya. Setiap kegagalan dicatat dan dianalisis secara menyeluruh, lalu memberikan informasi kepada seluruh tim agar mengetahui apa saja yang harus dievaluasi dan dipelajari dalam kegagalan tersebut. Root Cause Analysis (RCA) ini sangat membantu dalam menangani suatu masalah yang terjadi, mencari akar permasalahan, menemukan solusi dan pencegahan atas masalah yang telah terjadi agar meminimalisasi terjadinya masalah serupa di kemudian hari. Manajemen resiko ini menjadi langkah untuk memperkuat kepercayaan mitra ataupun pelanggan terhadap Gojek.
Referensi:
Yuliantri, Kartika. 2017. “SWOT Dalam Menentukan Strategi Pemasaran Pada PT Gojek Indonesia.” Widya Cipta: Jurnal Sekretari dan Manajemen 1(1): 92–99.
Rajmohan, Sooraj. (2019). “Why We Swear by the RCA”. Gojek, www.gojek.io/blog/why-we-swear-by-the-rca. Diakses pada 21 Juni 2024.
Raja, Fatema. (2019). “How Design Can Build or Break a Business”. Gojek, www.gojek.io/blog/how-design-can-build-or-break-a-business-1-of-3. Diakses pada 21 Juni 2024.
Arangarajan, Abinaya. (2022). “Gojek Marketing Strategies - How It Succeeded to Target Market in Indonesia?”. Startup Talky, https://startuptalky.com/gojek-marketing-strategy/. Diakses pada 21 Juni 2024.
***
Author: Cindya Firyal Adini (PR Apprentice)
Editor: astr, 2024
Cover: Afina (PR Apprentice)
Laboratorium Ilmu Komunikasi UNESA