Intip Keseruan Kelas Animasi Eksklusif oleh Zaharuddin Gani Djalle

05 Juni 2024 - kategori Seputar Prodi 221 Views

ikom.fish.unesa.ac.id, SURABAYA―Animator sekaligus pengarang kondang, Zaharuddin Gani Djalle berkesempatan mengadakan kelas animasi eksklusif bersama Prodi S1 Ilmu Komunikasi UNESA pada program Praktisi Mengajar 4 yang digagas oleh Kemdikbudristek RI. Terhitung sebanyak 6 kali pertemuan yang telah terlaksana dan diikuti oleh 11 mahasiswa Prodi S1 Ilmu Komunikasi UNESA semester 4 pada mata kuliah Visual Digital dan Multimedia.

Kehadiran kelas animasi eksklusif ini mendapat antusiasme tinggi dari para mahasiswa karena sesi ekslusif ini dibimbing langsung oleh tenaga profesional di bidang animasi.

"Meski saya sudah berpartisipasi pada Praktisi Mengajar di angkatan sebelumnya, tapi ini merupakan pengalaman pertama saya untuk mengajar sebagai dosen praktisi di Universitas Negeri Surabaya. Saya juga merasa sangat menikmati dan senang di setiap pertemuan karena mahasiswa sangat tertarik dengan dunia animasi," tutur animator kondang itu.

Suksesnya kelas animasi eksklusif bersama Zaharuddin Gani Djalle ini pula diungkap oleh Ulul Albab, mahasiswa Ilmu Komunikasi UNESA dalam wawancara singkat. "Saya sangat bersyukur atas hadirnya kelas animasi ini sebagai kelas mahal yang berfokus untuk mengasah hard skill dan diadakan secara gratis. Selain itu, bergabungnya saya di kelas ini juga tidak lepas dari kompetensi di bidang yang saya minati. Jadi, sayang banget kalau tidak diambil," ungkapnya.

Di setiap kelas eksklusifnya, Zaharuddin tidak hanya memberikan teori saja, melainkan selalu mempraktikkan kepada mahasiswa sehingga materi dapat mudah diserap. Kelas intensif ini sangat berguna untuk diadakan di angkatan berikutnya mengingat tingginya antusiasme mahasiswa yang berminat dan tertarik di bidang animasi.

"Dari kelas animasi bersama Pak Zahar, kami memproduksi sebuah video animasi secara berkelompok dan nantinya kami akan mengajukan hak cipta atas karya video animasi kami. Saya harap kelas emas yang mengasah skill seperti ini dapat diperbanyak lagi karena saat ini, ijazah tidak menjamin kapabilitas seseorang sehingga diperlukan sebuah kompetensi yang harus diasah agar perusahaan dapat melihat kita sebagai seseorang yang berkompetensi tinggi," tutup Ulul [int, 2024].

***

Laboratorium Ilmu Komunikasi UNESA