Perjalanan Awal Saya di INTI University: Belajar Media, Beradaptasi dengan Budaya Baru

ikom.fisipol.unesa.ac.id., NILAI, MALAYSIA—Sudah hampir dua bulan saya menjalani kehidupan kuliah di Malaysia sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi yang sangat sulit namun menyenangkan ini, baik dalam hal belajar, bersosial, maupun menjalani hidup.
Di sini saya belajar di kampus bernama International University (INTI) Negeri Sembilan. Meskipun memiliki nama “International”, mayoritas mahasiswa di sini berasal dari negara Cina. Meski begitu, hal tersebut bukanlah masalah utama. Tantangan yang lebih besar datang dari mata kuliah yang saya ambil, yang mayoritas berkaitan dengan media—setara dengan penjurusan Media Management (MM) kalau di Indonesia.
Teknologi Editing dan Kolaborasi Lintas Budaya
MM di kampus ini sudah sangat advance. Mahasiswa sudah diharuskan memiliki basic dalam menggunakan software editing dari Adobe. Namun tidak semua digunakan—hanya empat software utama: Photoshop, Premiere Pro, After Effects, dan Illustrator. Tambahan lainnya adalah Adobe Audition untuk editing suara, serta Audacity sebagai aplikasi pendukung non-Adobe.
Selain penguasaan software, tantangan lainnya adalah tugas-tugas proyek yang menuntut kreativitas dan kerja sama tim. Sebagian besar rekan kelompok saya berasal dari latar budaya berbeda, terutama mahasiswa India yang memiliki gaya kerja dan perspektif berbeda. Awalnya saya kewalahan, namun perlahan saya belajar cara berkomunikasi dan berkolaborasi dengan mereka.
Salah satu proyek paling menantang datang dari mata kuliah Broadcasting. Kami ditugaskan membuat program radio berdurasi satu jam tanpa editing. Dalam proyek ini saya menjadi sound engineer yang bertugas mengatur gelombang suara melalui alat mixer dan mengeceknya lewat Audacity. Dari proyek ini saya belajar bahwa kerja tim dan penguasaan teknis sangat krusial.
Pengalaman Sosial yang Mengubah Pandangan
Kehidupan sosial di Malaysia juga membawa pengalaman baru. Saya belajar menghargai perbedaan budaya, mencoba berbagai makanan lokal seperti nasi lemak dan roti canai, hingga menjelajahi tempat wisata di Malaysia. Meskipun jauh dari keluarga, saya merasa pengalaman ini sangat membentuk karakter saya.
Kuliah di INTI memang tidak mudah. Tapi semua tantangan ini memberikan pelajaran berharga yang tidak bisa saya dapatkan di tempat lain. Saya percaya, perjalanan ini akan menjadi pondasi penting dalam karir saya di dunia media dan komunikasi.
Penulis: Arya Wiratama Akbar (Ilmu Komunikasi, 2023)
Editor: Zakariya Putra Soekarno, 2025
***
Laboratorium Ilmu Komunikasi UNESA