Hangatnya Ramadan di Negeri Jiran, Kisah Keakraban dalam Momen Berbuka Puasa Bersama Warga Lokal

ikom.fisipol.unesa.ac.id, Nilai,
Malaysia - Suasana Ramadan di Malaysia menghadirkan pengalaman yang tak
terlupakan bagi saya sebagai mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) yang
tengah mengikuti program Student Mobility di INTI International
University. Salah satu momen paling berkesan adalah kesempatan untuk berbuka
puasa bersama warga lokal di Masjid Dato’ Klana Petra Undang Luak, sebuah
masjid besar yang terletak di pusat kota Nilai.
Tak jauh dari masjid, bazar Ramadan
turut menyemarakkan sore itu. Deretan penjual makanan khas Malaysia seperti
kuih-muih, nasi lemak, popia memadati area depan masjid. Di antara
gerobak-gerobak makanan itu, saya bahkan menemukan jajanan khas Indonesia
seperti ayam gepuk dan bakso beranak. Bazar tersebut tampak sangat meriah
menjelang waktu berbuka, dipenuhi oleh masyarakat lokal maupun pendatang yang
antusias menikmati suasana Ramadan.
Namun, lebih dari sekadar menikmati
kuliner, kegiatan ini menjadi momen penting untuk menjalin silaturahmi. Saya
banyak berbincang dengan warga sekitar dan mahasiswa dari berbagai negara.
Mereka menyambut dengan ramah, memperlakukan saya bukan sebagai orang asing,
tetapi sebagai bagian dari keluarga besar Ramadan.
Kehangatan yang saya rasakan malam
itu menjadi pengingat bahwa nilai-nilai kebersamaan dan toleransi bisa
melampaui batas negara dan budaya. Pengalaman berbuka puasa di Masjid Dato’
Klana Petra bukan hanya tentang makanan yang lezat, tetapi juga tentang perasaan
diterima dan dipersatukan dalam semangat yang sama.
Ramadan tahun ini terasa berbeda.
Di tengah keberagaman, saya menemukan rumah kedua dalam suasana yang sangat
bersahabat. Ini akan menjadi salah satu kenangan paling berarti selama
menjalani program Student Mobility di Malaysia.
Penulis: Nibras Safi Sabrina
(Ilmu Komunikasi, 2023)
Editor: Putri Nailah Amelia,
2025
***
Laboratorium Ilmu Komunikasi UNESA