Kofiekom Rilis Film “Angan”, Kisah Rindu yang Tak Terucap

ikom.fisipol.unesa.ac.id – Kofiekom, LSO Perfilman Ilmu Komunikasi UNESA, kembali menghadirkan karya terbarunya setelah melalui rangkaian Diklat Kofie 2025. Film pendek berjudul Angan ini berdurasi 8 menit dan mengangkat tema tentang kerinduan serta kehilangan yang mendalam.
Disutradarai oleh Muhammad Khittah Sani dan ditulis oleh Kayyis Ramadhani Nakano, Angan mengisahkan Nadia (20), seorang perempuan muda yang selalu berbincang hangat dengan ibunya melalui telepon setiap malam. Namun, di balik percakapan penuh kasih sayang itu, Nadia sebenarnya telah kehilangan ibunya sejak dua bulan lalu—sebuah kenyataan yang perlahan harus ia hadapi.
Penulis naskah, Kayyis Ramadhani Nakano, menjelaskan bahwa cerita ini berangkat dari refleksi tentang bagaimana manusia sering berpegang pada ilusi demi mempertahankan kenyamanan. “Film ini menggambarkan bagaimana seseorang bisa tetap berpegang pada masa lalu sebagai cara untuk menghindari realitas kehilangan,” ungkapnya.
Muhammad Khittah Sani, selaku sutradara, menambahkan bahwa Angan merupakan salah satu dari tiga cerita yang terpilih dalam Diklat Kofie 2025. “Kami berharap film ini dapat membuat penonton lebih menyadari pentingnya hal-hal kecil dalam hidup, seperti sekadar menyapa orang terkasih sebelum semuanya terlambat,” katanya.
Film ini digarap oleh tim produksi yang terdiri dari Khaerani sebagai produser, Pumadana Witra sebagai Director of Photography, Mochammad Steve Fossett Millian Jonathan sebagai cameraman, serta Araya Eka Prasetya sebagai Sound Director. Dari segi artistik, Atlantic Kurnia Agista bertanggung jawab sebagai Art Director, dibantu oleh Aulia Ainur Salsabila di bagian wardrobe dan Daniya Sarah sebagai set maker. Sasa Nola Tsaira berperan sebagai asisten sutradara, Khoirul Musa sebagai editor, dan Lois Fransa Amelia sebagai gaffer.
Tayang perdana dalam screening internal Diklat Kofie 2025 yang digelar pada 22-23 Februari di Villa Panorama, Mojokerto, Angan akan melanjutkan perjalanannya ke berbagai festival sebelum akhirnya dirilis di kanal YouTube Kofiekom. Siapa yang sudah tidak sabar menantikannya?
Reporter: Zakariya Putra Soekarno, 2025
***
Laboratorium Ilmu Komunikasi UNESA