LSO Kofiekom UNESA Hadirkan Film Bertema Korupsi “Lah Uangnya Kemana” di Pop Up “Serasa Bersama”

ikom.fisipol.unesa.ac.id.,
SURABAYA—LSO Komunitas Film
Indie Komunikasi (Kofiekom) Ilmu Komunikasi UNESA kembali menunjukkan
eksistensinya di dunia perfilman mahasiswa. Pada Selasa, 7 Mei 2025, Kofiekom
berpartisipasi dalam agenda Pop Up “Serasa Bersama” yang berlangsung di
Sedjagad 36 Surabaya. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi Sedjagad dan
Depot Mustikarasa sebagai wadah apresiasi karya seni mahasiswa.
Dalam kesempatan ini, LSO Kofiekom menayangkan film terbarunya berjudul “Lah Uangnya Kemana”. Film tersebut mengangkat isu kritik sosial dengan latar kehidupan desa. Cerita berpusat pada seorang petugas perpustakaan bernama Pak Agus, yang tanpa sengaja menemukan sebuah buku berisi catatan protes dari tiga remaja terhadap dugaan kasus korupsi di desa mereka.
Namun, alur cerita berkembang
dengan hadirnya konflik dan kesalahpahaman, yang membuat para tokoh mulai
mempertanyakan siapa sebenarnya pihak yang bisa dipercaya. Film ini menyoroti
keberanian dalam menyuarakan kebenaran sekaligus mengajak penonton untuk kritis
terhadap isu sosial di sekitar.
Penulis
naskah, Al Vania Agustin Nabila, menyampaikan bahwa film ini merupakan bentuk
refleksi atas fenomena sosial yang kerap terjadi di masyarakat.
“Korupsi itu bisa
terjadi di mana saja, bahkan di tempat-tempat yang dianggap paling bersih
sekalipun. Lewat film ini, kami ingin mengajak penonton berpikir lebih kritis
terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya.
Film
“Lah Uangnya Kemana” disutradarai oleh Fauzyaur Rahma, dengan naskah ditulis
oleh Al Vania Agustin Nabila. Deretan pemeran utama melibatkan M. Alief Sahrul
A, M. Azghan Khalifa F, Zevino Dhonivian R, serta Bonifasius Selgi Nawira N.
Selain
Kofiekom, dua komunitas film mahasiswa lain turut memeriahkan acara ini, yakni
Sinematografi UNAIR dengan film Martabak
Manis serta Indie Movie Community UINSA lewat film Nebeng. Acara pemutaran film diikuti oleh diskusi ringan bersama
para penonton dan kreator film.
Menariknya, di akhir kegiatan diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan ketiga komunitas tersebut. Diskusi membahas rencana kolaborasi ke depan, seperti pengembangan produksi film bersama, pelaksanaan event, hingga program screening lintas kampus. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ruang kolaboratif yang memperkuat ekosistem film indie di kalangan mahasiswa Surabaya.
Reporter: Zakariya Putra Soekarno, 2025
***
Laboratorium Ilmu Komunikasi UNESA