Perjalanan Iman di Tengah Keramaian Kuala Lumpur

ikom.fisipol.unesa.ac.id, MALAYSIA — Sebagai mahasiswa yang ikut dalam program student mobility di INTI International University, menemukan tempat ibadah yang cocok terasa tidak mudah. Namun, saat pertama kali datang ke HTBB Church di pusat Kuala Lumpur, saya langsung merasa seperti menemukan rumah rohani kedua.
Untuk sampai ke sana, saya menempuh perjalanan sekitar satu jam dengan berbagai transportasi umum. Mulai dari Bas MY ke Stasiun KTM Nilai, lanjut naik kereta ke KL Sentral, lalu bus kota ke mal Lot 10, tempat gereja berada. Meski jauh, perjalanan ini justru jadi momen reflektif pribadi setiap minggunya.
Dalam perjalanan, saya pernah hampir tersesat. Untungnya, ada ibu-ibu asal Filipina dan pria keturunan Tionghoa yang membantu saya dengan ramah. Pengalaman ini mengajarkan bahwa kebaikan bisa datang dari siapa saja, tanpa memandang latar belakang.
HTBB terletak di kawasan Bukit Bintang, pusat hiburan dan wisata kota. Jemaatnya sangat beragam—dari Eropa, India, Tiongkok, hingga warga lokal dan ekspatriat. Semua menyatu dalam suasana ibadah yang inklusif, hangat, dan menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Ibadah di HTBB sangat hidup, musiknya penuh semangat, khotbahnya komunikatif dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Saya merasa setiap pesan yang disampaikan seolah berbicara langsung pada situasi yang saya alami. HTBB juga menyediakan ruang untuk bertumbuh dalam komunitas melalui connect groups, kegiatan sosial, dan mentoring. Meskipun saya jauh dari keluarga, keberadaan komunitas ini membuat saya merasa tidak sendiri.
Setiap langkah ke HTBB bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan iman. Di tengah kota besar dan keramaian, saya menemukan ketenangan, pengharapan, dan keluarga rohani yang baru.
Penulis:
Nathania A. Kurniadi (Ilmu Komunikasi, 2023)
Editor: Nur Mazidah Agustin N., 2025
***
Laboratorium Ilmu Komunikasi UNESA