UNESA Gelar Pelatihan Artificial Intelligence untuk Akademisi: Dorong Literasi AI dan Etika Akademik

ikom.fisipol.unesa.ac.id., SURABAYA – Program Studi Ilmu Komunikasi UNESA, bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), menyelenggarakan pelatihan bertajuk ‘Pelatihan Artificial Intelligence dalam Riset dan Cek Fakta untuk Akademisi’. Pelatihan ini fokus pada pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk mendukung riset dan pengecekan fakta di lingkungan akademik, serta membekali dosen dengan wawasan tentang perkembangan, penggunaan, dan etika AI.
Acara ini diikuti oleh dosen Ilmu Komunikasi UNESA. Bertempat di Gedung FISIPOL UNESA lantai 2. Kegiatan ini menghadirkan lima narasumber ahli dari berbagai bidang, dengan sesi-sesi yang mencakup: Sejarah dan Perkembangan AI oleh Akhyari Hananto (CEO GNFI), AI untuk Produksi Media oleh Benni Indo (Ketua AJI Malang), Cek Fakta dan Dis/Misinformasi oleh Andre Yuris (Jurnalis & Pemeriksa Fakta), Keamanan Digital oleh Taufik Zuhdi (GM Tribun 2014–2024), serta Kurikulum AI di Dunia Kampus oleh Oni Dwi Arianto (Dosen Ilmu Komunikasi UNESA).

Oni Dwi
Arianto, S.S., M.I.Kom., dosen Ilmu Komunikasi sekaligus penanggung jawab kegiatan, menjelaskan
bahwa pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan nasional yang
sebelumnya digelar di Bogor oleh AJI Indonesia bekerja sama dengan Google Initiative.
“Tujuan
utama kegiatan ini adalah menyebarluaskan informasi tentang perkembangan dan
pemanfaatan AI, termasuk juga aspek etisnya, kepada para dosen Ilmu Komunikasi
UNESA. Setelah pelatihan untuk dosen, kami harap kegiatan serupa bisa
dilanjutkan ke mahasiswa, bahkan masyarakat luas,” jelas Oni.
Ia
menambahkan bahwa penting bagi akademisi untuk memahami bahwa AI adalah
teknologi dengan dua sisi mata uang. “AI bisa sangat membantu, tapi juga bisa
berbahaya kalau disalahgunakan. Maka dari itu, penyikapan dunia akademis
terhadap AI harus lebih komprehensif dan tetap mengedepankan daya kritis,
terutama dalam proses penelitian dan kegiatan akademik di kampus,” tambahnya.
Lebih
lanjut, Oni berharap dosen Ilmu Komunikasi UNESA semakin memahami berbagai tools
AI yang relevan untuk kegiatan akademik dan mampu menggunakannya secara bijak. Tidak
hanya teknis penggunaannya, tetapi juga nilai-nilai etika yang mengikutinya.
Melalui pelatihan ini, UNESA menegaskan komitmennya dalam menciptakan ekosistem akademik yang adaptif terhadap teknologi baru, namun tetap kritis dan bertanggung jawab. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya memperkuat literasi digital dan mendorong kampus menjadi ruang yang aktif melawan disinformasi di era digital.
Laboratorium Ilmu Komunikasi UNESA