Kelas Tirto Hadirkan Workshop Jurnalisme Data dan Diskusi Panel Manajemen Keuangan

ikom.fisipol.unesa.ac.id, SURABAYA―Prodi
S1 Ilmu Komunikasi UNESA bersama Tirto.id menyelenggarakan Kelas Tirto bertema ‘Bercerita
Lewat Data' pada Rabu, 6 November 2024 mulai pukul 09.00-12.30 WIB. Bertempat
di Ruang Srikandi I6, FISIPOL, Kampus UNESA Ketintang, kegiatan ini diikuti
oleh sekitar 100 mahasiswa Ilmu Komunikasi UNESA angkatan 2022-2024.
Turut hadir memberikan sambutan pengantar, Wakil Dekan 1
FISIPOL UNESA, Dr. Harmanto, S.Pd., M.Pd., beserta Koordinator Prodi Ilmu
Komunikasi UNESA, Dr. Anam Miftakhul Huda, S.Kom., M.I.Kom juga menyambut baik
jalinan kerja sama antara UNESA dengan Tirto.id.
Tak lupa, Tirto.id juga menggandeng Bank Jago dan MSI
Indonesia untuk turut melengkapi rangkaian acara Kelas Tirto hari ini. Mengetahui
hal tersebut, Dr. Harmanto pun berharap dengan adanya pemateri asal Bank Jago
ini dapat memberikan insight baru
bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi UNESA seputar manajemen keuangan yang baik.
“Teman-teman Ilmu Komunikasi, masa depan Anda, salah
satunya akan dipijak pada hari ini. Kalian akan belajar bagaimana manajemen keuangan
dan belajar bagaimana dunia jurnalisme,” tegas Dr. Harmanto.
Menjadi perwakilan dari UNESA, Dr. Anam dan Dr. Hermanto telah sepakat menandatangani Implementation Arrangement (IA) sebagai bukti penetapan kerangka kerja sama yang jelas untuk kolaborasi antara UNESA dengan Tirto.id dan Bank Jago, khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan mewujudkan keberlanjutan program.

Sesi selanjutnya merupakan sesi Diskusi Panel ‘Cerdas
Memanfaatkan Teknologi Keuangan’ yang menghadirkan Redaktur Bisnis Tirto.id,
Dwi Ayuningtyas dan Consumer Business Community
Manager Bank Jago, Edo Velandika.
Sesi diskusi ini berusaha mendorong mahasiswa untuk menyadari bahwa perkembangan teknologi keuangan yang kian pesat haruslah diimbangi dengan kecerdasan dan kebijaksanaan dalam penggunaannya. "Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa seseorang yang mapan secara finansial juga dapat merasakan financial anxiety," ungkap Dika.
Dika menuturkan bahwa aplikasi Bank Jago merupakan
teknologi canggih untuk manajemen keuangan, mulai dari mencatat income dan outcome, memisahkan dana sesuai kebutuhan, hingga analisis
pengeluaran melalui fitur spending analysis.
"Setiap bertransaksi menggunakan Bank Jago, maka
mutasi dana akan otomatis terkategorisasi oleh AI pada kebutuhan yang
dilakukan," ucapnya.
Redaktur Bisnis Tirto.id, Dwi Ayuningtyas juga menambahkan
bahwa fenomena pinjaman online yang tengah marak terjadi di kalangan mahasiswa juga
perlu diwaspadai. Mahasiswa perlu aware
dengan pinjaman uang digital, terutama pada biaya bunga yang tidak sesuai
ketentuan.
"Mahasiswa diharapkan lebih dapat terbuka akan wawasan
ini sehingga mampu memilih bank digital yang aman digunakan dalam bertransaksi
tanpa khawatir terlilit bunga yang tinggi," jelasnya.
Selanjutnya, peserta mulai beralih pada rangkaian acara
utama dalam Kelas Tirto, yaitu Workshop
Jurnalisme Data yang dipaparkan oleh Tim Riset Tirto.id, Fina Nailur Rohmah. Fina
menekankan bahwa jurnalisme berbasis data meliputi tiga hal penting, yakni data
sebagai cerita utama, data sebagai pendukung cerita, dan investigasi berbasis
data.
“Data adalah fakta dan statistik yang dikumpulkan untuk
referensi dan analisis. Selanjutnya, data juga sangat penting digunakan untuk dasar
pengambilan keputusan, di mana pada akhirnya terdapat tiga metode riset untuk
menunjang jurnalisme data, yaitu metode kuantitatif, metode kualitatif dan
metode campuran,” jelas Fina.
Lebih lanjut, Fina juga memperkenalkan dua jenis perolehan data,
yaitu data primer dan data sekunder. Ia juga membahas bagaimana tingkatan data
sekunder sebagai sebuah tahapan penting dalam mendukung jurnalisme data.
“Ada tiga tingkatan data sekunder yang terdiri dari ring I,
ring II dan ring III. Teman-teman harus menggali data mulai dari ring I, yaitu
melalui data Badan Pusat Statistik (BPS), bursa efek, maupun laporan perusahaan.
Setelah itu, teman-teman bisa lanjut ke ring II, yaitu data PBB, World Bank, IMF, atau OECD. Terakhir,
teman-teman bisa mulai beralih ke ring III, seperti jurnal ilmiah terverifikasi
dan laporan konsultan besar,” paparnya.
Sebagai penutup sesi workshop,
Fina turut menyampaikan beberapa tips dalam mencari data. Pertama, mahasiswa
harus memahami tujuan penelitian dan jenis data yang dibutuhkan dengan menentukan
variabel, periode waktu dan cakupan geografis data. Kedua, mahasiswa harus
melakukan verifikasi sumber dan keaslian data.
“Pastikan bahwa data berasal dari sumber yang terpercaya
dan kredibel, seperti website resmi pemerintah, universitas terkemuka, jurnal
kredibel, dan lain sebagainya. Kemudian teman-teman jangan lupa untuk memeriksa
kapan data dikumpulkan dan diterbitkan. Data yang lebih baru seringkali lebih
relevan, tetapi data historis juga penting untuk analisis tren,” pungkasnya
[astr & int, 2024].
Saksikan Live Streaming 'Kelas Tirto: Bercerita Lewat Data' di kanal YouTube: Departemen Ilmu Komunikasi UNESA.
***
Laboratorium Ilmu Komunikasi UNESA