Bersaing dengan Berbagai Prodi, Andras dan Syaiful jadi Satu-Satunya Perwakilan Ilmu Komunikasi yang Berhasil Sabet Juara 1 KDMI Tingkat Fakultas

ikom.fisipol.unesa.ac.id – Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2023, Andras Salmany Ramdan dan Mochammad Syaifullah, berhasil meraih Juara 1 pada Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) Tingkat Fakultas setelah tunjukkan kemampuan debatnya dan bersaing dengan berbagai program studi lain sebagai perwakilan Ilmu Komunikasi. Kompetisi ini digelar di Gedung Srikandi i6 FiSIPOL UNESA pada Sabtu (26/4/2025).
Diikuti oleh setiap perwakilan Prodi yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, mulai dari Geografi, Administrasi Negara, Ilmu Politik, Hubungan Internasional, hingga Pendidikan Kewarganegaraan (PPKN) yang mengirimkan perwakilan hingga 3 tim, Andras dan Syaiful menjadi satu-satuya tim dari Prodi Ilmu Komunikasi. Bukan hanya sabet prestasi Juara 1 sebagai tim, Andras, salah satu anggota tim bahkan berhasil meraih kategori Best Speaker 1.
Dengan menggunakan sistem British Parlementary (BP), setiap tim yang ikut serta dalam KDMI harus dapat membangun argumen yang layak dan logis untuk dapat meruntuhkan argumen tim lawan dan menarik hati para juri.
Setap tim yang telah duduk di posisi masing-masing akan diberikan sebuah mosi dan diberi ruang untuk case building Setelah itu, kegiatan berlanjut dengan sesi penyampaian argumen dari masing-masing peserta yang terdiri dari 4 tim, mencakup Opening Government, Opening Opposition, Closing Government, dan Closing Opposition.
Mosi yang diberikan dalam kompetisi juga sangat beragam, bukan hanya isu sosial-politik, tapi juga terdapat isu-isu kesehatan, lingkungan, gender, parenting, hingga perkembangan sosial media yang dikemas dalam beberapa mosi dan diberikan pada beberapa sesi debat.
Adanya beragam isu yang diangkat dalam debat membuat Andras sangat merekomendasikan partner yang bukan hanya memiliki kemampuan public speaking yang baik, namun juga memahami beragam isu yang terjadi. Hal tersebut dapat menjadikan tim mereka lebih mudah dalam membangun chemistry.
Menurut Andras, ada beberapa aspek yang perlu dimiliki untuk menggenggam kunci kejuaraan dalam kompetisi debat ini, namun yang perlu digarisbawahi adalah berkaitan dengan pengalaman diri.
“Kita harus paham tentang isu, paham cara untuk membangun sebuah argumen, harus tahu betul cara mendeliver argumen dengan baik agar dewan juri setuju dan sepaham dengan kita, miliki kemampuan public speaking sebagai landasan utama, dan bangun chemistry antar anggota tim,” ungkapnya.

Andras dalam Proses Berlangsungnya Sesi Debat KDMI (Dokumentasi: Narasumber)
Sebagai mahasiswa yang telah berpartisipasi di KDMI sejak
tahun 2024, Andras juga menegaskan bahwa jam terbang juga menjadi salah satu
aspek yang paling berpengaruh. Dalam mengikuti lomba debat, kemampuan dan
pengalaman orang tersebut harus diasah terlebih dahulu, seperti mencoba latihan
debat ataupun sekadar mengikuti lomba sebagai pengalaman diri untuk dapat lebih
berkembang.
Di balik berita kemenangannya tersebut, Andras dan Syaiful
harus menghadapi tantangan tersendiri dalam persiapan menuju kompetisi,
termasuk dalam menyempatkan waktu untuk berdiskusi dan berlatih sehingga harus
mengosongkan waktu di tengah jadwal padat perkuliahan dan organisasi.
Hanya sempat berlatih sebanyak 3 kali, Andras mengaku
sangat terbantu dengan inisiatif dan kemauan belajar Syaiful secara mandiri
mengenai kompetisi debat yang akan diikuti sehingga dapat mengimbangi Andras
dalam kompetisi walaupun belum memiliki track record mengikuti
kompetisi debat.
Adanya kesempatan berlatih yang terbatas membuat tim mereka
tidak berekspetasi untuk dapat mengantongi kejuaraan. Apalagi dengan banyaknya
tim lawan yang tidak kalah hebat, Andras sempat hanya berpikir hanya dapat
melaju hingga ke babak semifinal saja.
“Tahun ini kompetitornya lebih banyak, sistemnya juga jauh
lebih diperketat. Kalau tahun lalu hanya babak penyisihan lalu langsung ke
final. Nah, kalau sekarang itu dari babak penyisihan, lanjut ke semifinal,
kemudian baru ke final. Jadi kita tiga kali debat,” ujar Andras.

Para Pemenang KDMI Usai Menerima Sertifikat Penghargaan (Dokumentasi: Narasumber)
Oleh karena itu, kabar kemenangan timnya tersebut menjadi salah satu kebahagiaan bagi Andras karena menjadi balasan atas kekalahan timnya di tahun lalu. Tidak hanya itu, mengingat perjuangan Andras dalam mencari partner yang sesuai hingga menerima tiga kali penolakan dari teman-temannya atas tawaran yang diberikan sebelum akhirnya bekerja sama dengan Syaiful.
Andras berharap ia dan Syaiful dapat kembali mendapatkan partner yang sejalan dengan mereka masing-masing dalam KDMI Tingkat Universitas nantinya karena mereka berdua harus terpecah menjadi dua tim baru bersama perwakilan dari Prodi Administrasi Negara dan Ilmu Politik. Ia juga berharap agar dapat kembali mengantongi kejuaraan untuk dapat melanjutkan KDMI di Tingkat Nasional.
Andras juga berpesan kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi UNESA untuk dapat meneruskan jejak prestasinya di tahun depan agar terdapat regenerasi yang baik. Selain itu, ia juga berharap agar civitas akademika dapat memberikan space yang lebih luas dalam mendukung atau memfasilitasi setiap mahasiswa dalam mengikuti perlombaan, termasuk dalam konteks KDMI.
“Aku harap nanti teman-teman bisa mulai untuk mengasah kemampuan debatnya biar nanti Ilmu Komunikasi di tahun depan dan tahun-tahun berikutnya tetap ada yang mewakili. Dan adanya partisipasi lebih dari Himpunan Mahasiswa (HIMA) ataupun Prodi juga penting dalam menyokong sehingga bukan hanya dari minat mahasiswanya saja,” pungkasnya. [Alya, 2025]
***
Laboratorium
Ilmu Komunikasi UNESA