Yuk, Intip Strategi P.E.N.C.I.L.S dalam Public Relations!

ikom.fisipol.unesa.ac.id - Dalam dunia Public Relations (PR), membangun citra positif dan menjaga komunikasi dengan publik menjadi kunci keberhasilan suatu organisasi. Strategi yang matang menjadi sarana utama dalam mencapai tujuan PR, salah satunya adalah konsep P.E.N.C.I.L.S, yang di kembangkan oleh Thomas L. Harris dan Patricia T. Whalen (2006). Strategi ini menggabungkan berbagai elemen komunikasi yang efektif guna meningkatkan brand awareness dan membangun hubungan yang erat dengan publik.
Mengapa P.E.N.C.I.L.S Penting dalam PR?
Setiap organisasi, baik perusahaan, lembaga, maupun komunitas, membutuhkan strategi komunikasi yang terencana agar pesannya dapat tersampaikan dengan baik. P.E.N.C.I.L.S menawarkan pendekatan yang sistematis untuk menjangkau publik dengan lebih efektif. Konsep ini mencakup tujuh elemen utama:
1. Publication (Publikasi): Membangun Kredibilitas melalui Informasi
Publikasi adalah salah satu alat utama PR dalam menyebarluaskan informasi melalui media cetak maupun digital. Seorang PR harus mampu membuat konten yang menarik, seperti pers release, artikel, atau postingan media sosial, guna membangun citra positif dan kredibilitas organisasi.
2. Event (Acara): Menjalin Hubungan dengan Audiens
Acara menjadi cara ampuh untuk membangun interaksi langsung dengan publik. Sebuah event yang sukses dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap organisasi, baik itu dalam bentuk seminar, workshop, atau peluncuran produk. Misalnya, universitas mengadakan open house untuk memperkenalkan program akademiknya kepada calon mahasiswa.
3. News (Berita): Memanfaatkan Media untuk Menyebarkan Informasi
Berita yang menarik dapat meningkatkan visibilitas organisasi. PR harus mampu menjalin hubungan baik dengan media agar berita yang relevan mengenai institusi dapat tersebar luas dan memiliki dampak positif terhadap citra organisasi.
4. Community Involvement (Keterlibatan Komunitas): Membangun Hubungan Sosial
Menjalin hubungan dengan komunitas merupakan langkah strategis dalam membangun reputasi. Kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility), seperti program pengabdian masyarakat atau kerja sama dengan komunitas lokal, dapat meningkatkan loyalitas publik terhadap organisasi.
5. Inform or Image (Informasi atau Citra): Menjaga Konsistensi Identitas
Sebuah organisasi harus memiliki identitas yang kuat agar mudah dikenali oleh publik. Penggunaan logo, warna, slogan, dan gaya komunikasi yang konsisten sangat penting dalam membangun brand image yang terpercaya.
6. Lobbying and Negotiation (Lobi dan Negosiasi): Menciptakan Pengaruh Positif
Seorang PR juga berperan dalam lobi dan negosiasi untuk menjalin hubungan strategis dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, investor, atau mitra bisnis. Keahlian ini membantu organisasi dalam membangun kerja sama yang menguntungkan.
7. Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial): Menunjukkan Kepedulian terhadap Masyarakat
Organisasi yang peduli terhadap isu sosial akan lebih dihargai oleh publik. Program tanggung jawab sosial dapat berupa kegiatan lingkungan, pendidikan, atau bantuan sosial yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
P.E.N.C.I.L.S sebagai Pilar Utama PR
Dengan menerapkan strategi P.E.N.C.I.L.S, organisasi dapat memperkuat citranya, membangun hubungan yang lebih baik dengan publik, dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Di era digital ini, PR harus semakin kreatif dalam mengembangkan strategi komunikasi yang adaptif agar tetap relevan dan efektif.
Bagi Anda yang ingin mengoptimalkan strategi PR, sudahkah menerapkan konsep P.E.N.C.I.L.S dalam praktik komunikasi Anda?
Referensi:
Nurcholis, M. (2024). Strategi Public Relations Pawon Sinema Kota Kediri Dalam Membangun Brand Image Production House (Doctoral dissertation, IAIN Kediri). https://etheses.iainkediri.ac.id:80/id/eprint/13242
Yanti, A. V., & Wijaya, L. S. (2022). Strategi Komunikasi Public Relations Dalam Membangun Brand Awareness Program Internasional. Scriptura, 12(1), 43-57. https://doi.org/10.9744/scriptura.12.1.43-57
Penulis: Putri Nailah Amelia, 2025
Cover: Hamima Okamtiyan, 2025
***
Laboratorium Ilmu Komunikasi UNESA